Rabu, 22 Maret 2017

Mengapa pelanggaran hak asasi manusia internasional sulit untuk diselesaikan


Mengapa pelanggaran hak asasi manusia internasional sulit untuk diselesaikan 

Kompleksitas pada pembuktian, penuntutan, dan yurisdiksi. pelanggaran ham pada tingkat internasional umumnya merujuk pada hukum humaniter dan statuta Roma yang menjadi dasar acuan International Criminal Court. Dasar pelanggaran HAM merujuk ke statuta tersebut dan dikategorisasi sebagai pelanggaran berat atas HAM (gross violation of human rights), dan pada hukum humaniter merujuk ke konvensi Jenewa tentang hukum humaniter (atau hukum tentang konflik bersenjata/law of armed conflict).

Tidak semua negara menjadi bagian dari konvensi Roma menyulitkan penuntutan ini. Selain itu ada kalanya pelaku merupakan kepala negara yang penuntutannya hampir mustahil dilakukan, bisa juga karena secara tekanan politik sulit untuk dilakukan. Terkait pembuktian akan sulit juga, misalnya terkait genosida pada kasus Srebrenica yang kemudian terbukti kesalahannya berjenjang pada komandan lapangan dan pada pemimpin Serbia kala itu (Ratco Mladic).

ICC pun sifatnya tidak aktif. Jangan membayangkan ICC dan Interpol seperti polisi kita karena ICC bergerak hanya berdasarkan laporan dari negara peserta atau korban. Maka pembuktian dan penyelesaian akan sulit dilakukan. Tapi diantara semua faktor, menurut saya yang dominan adalah faktor politik internasional, pelanggaran HAM oleh satu versi bisa dikatakan pembelaan diri yang sah di versi lain, contoh: Palestina vs Israel

Karena pelanggaran pada HAM internasional harus diproses dgn teliti sebab sanksinya sangat berat agar tidak salah orang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar