MAKALAH
KONSEP
DASAR IPA I
TENTANG
“Ciri-ciri
dan Keanekaragaman Makhluk Hidup”
Disusun
Oleh:
Adi Darma Surya
(17101080)
Fitri Ramadhani
Wenas (17101025)
Resi Rahmi
(17101008)
Dosen
Pembimbing:
Elsy
Melia Syari, S.Pd., M.Pd
PRODI PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
STKIP NASIONAL PADANG PARIAMAN
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
ucapakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga dapat menyelusaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
dan isinya yang mungkin sangat sederhana.
Makalah ini berjudul tentang Ciri-ciri dan Keanekaragaman Makhluk
Hidup. Semoga makalah ini dapat dipergunakan dan
bermanfaat bagi para pembaca.
Makalah ini penulis
akui masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis harapkan pembaca untuk
memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan di masa
yang akan datang.
Padang
Pariaman, 6
Oktober 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar……….….………………………………………………………………….
|
i
|
Daftar
isi…………………………………………………………………………………….
|
ii
|
Daftar
Gambar………………………………………………………………………………
|
iii
|
Daftar
Tabel………………………………………………………………………………...
|
iv
|
BAB
1 PENDAHULUAN………………………………………………………………….
|
1
|
1.
Latar Belakang………………………………………………………………….……
|
1
|
2.
Rumusan Masalah…………………………….………………………………………...
|
1
|
3.
Tujuan Penulisan………………………………………………………………………..
|
1
|
BAB
2 PEMBAHASAN……………………………………………………………………
|
2
|
A.
Perbedaan Makhluk Hidup dan Tak
Hidup……………………………………………..........
|
2
|
1. Makhluk
hidup melakukan pernapasan………………………………………..
|
2
|
2. Makhluk
hidup memerlukan makanan dan air………………………………...
|
2
|
3. Makhluk
hidup dapat tumbuh kembang……………………………………….
|
3
|
4. Makhluk
hidup berkembang biak……………………………………………..
|
3
|
5. Makhluk
hidup menerima dan member tanggapan terhadap rangsangan……..
|
3
|
B.
Perbedaan dan Persamaan Hewan dan
Tumbuhan…………………………………….
|
4
|
C.
Keanekaragaman Ekosistem………………………………..…………………………
|
5
|
D.
Keanekaragaman
Jenis…………………………………….…………………………..
|
6
|
1. Kekayaan
jenis makhluk hidup di Indonesia………………………………….
|
6
|
2. Keanekaragaman
mikrobiota di Indonesia…………………………………….
|
7
|
3. Keanekaragaman
tumbuhan berpembuluh di Indonesia………………………
|
8
|
4. Keanekaragaman
hewan di Indonesia…………………………………………
|
9
|
E.
Keanekaragaman
Genetik……………………………………………………………..
|
11
|
BAB
3 PENUTUP………………………………………………………………………….
|
12
|
A.
Kesimpulan…………………………………………………………………………...
|
12
|
B.
Saran…………………………………………………………………………………
|
12
|
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………………
|
13
|
DAFTAR
GAMBAR
Gambar
1.1
|
Keanekaragaman
ekosistem………………………………………………….
|
6
|
Gambar
1.2
|
Keanekaragaman
mikrobiota………………………………………………
|
8
|
Gambar
1.3
|
Keanekaragaman
tumbuhan dan buah……………………..…………………
|
9
|
Gambar
1.4
|
Keanekaragaman
hewan…………………………………………………...
|
11
|
DAFTAR
TABEL
Tabel
1.1
|
Persamaan
dan Perbedaan Tumbuhan dan Hewan……………………………….
|
4
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Makhluk hidup merupakan
benda hidup yang mempunyai ciri-ciri yang membedakan dengan benda tak hidup.
Ciri-ciri tersebut seperti halnya memerlukan makan, bernapas, tumbuh dan
berkembang, mampu berkembang biak, peka terhadap rangsang serta bergerak.
Selain itu, ciri-ciri makhluk hidup yang membedakan dengan benda tak hidup
adalah mengeluarkan zat sisa.
Keanekaragaman makhluk
hidup meliputi berbagai macam keragaman bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat
yang terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan makhluk hidup yaitu
tingkatan ekosistem, tingkatan jenis dan tingkatan genetik.
2.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah
ini adalah :
1.
Apa saja perbedaan makhluk hidup dengan
tidak hidup?
2.
Apa saja perbedaan dan persamaan hewan
dan tumbuhan?
3.
Apa dimaksud dengan keanekaragaman
ekosistem?
4.
Bagaimanakah keanekaragaman jenis di
Indonesia?
5.
Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman
genetik?
3.
Tujuan Penulisan
Sesuai dengan perumusan masalah diatas, penulisan
makalah ini dimaksudkan untuk :
1.
Mengetahui perbedaan makhluk hidup
dengan tidak hidup.
2.
Mengetahui perbedaan dan persamaan hewan
dan tumbuhan.
3.
Mengetahui apa yang dimaksud dengan
keanekaragaman ekosistem.
4.
Mengetahui keanekaragaman jenis di
Indonesia.
5.
Mengetahui apa yang dimaksud dengan
keanekaragaman genetik.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Perbedaaan
Makhluk Hidup dan Makhluk Tidak Hidup
1.
Makluk Hidup Melakukan Pernapasan
Ciri pertama yang ditunjukkan makhluk hidup dan
tidak dilakukan oleh makhluk tidak hidup adalah bernapas. Semua makhluk hidup
baik hewan, maupun tumbuhan melakukan proses ini dan proses ini berlangsung
siang dan malam selama makhluk tersebut
hidup. Dalam pernapasan ini makhluk hidup mengambil oksigen dari lingkungannya dan
mengeluarkan karbondioksida serta uap air kedalam lingkungannya.
Oksigen di dalam tubuh makhluk hidup digunakan untuk
proses pembakaran (oksidasi), dari proses ini akan menghasilkan energi yang
akan digunakan untuk aktivitas hidup. Proses pembakaran ini dikenal sebagai
pernapasan sel karena proses tersebut berlangsung di dalam sel.
Tidak semua makhluk hidup melakukan pernapasan sel
dengan menggunkan oksigen. Ada juga makhluk hidup yang melakukan pernapasan
tanpa memerlukan oksigen. Proses ini dikenal dengan pernapasan anaerob seperti
yang terjadi pada jamur ragi.
Pada umumnya, oksigen yang diperlukan untuk
pernapasan sel tersebut masuk ke dalam tumbuhan melalui stomata dan lentisel.
Sedangkan pada hewan melalui organ pernapasan khusus, sesuai dengan jenis
hewannya.
Organ pernapasan hewan umumnya melakukan gerak aktif
untuk memasukkan dan mengeluarkan gas. Sedangkan pada tumbuhan tidak memiliki
organ pernapasan khusus, pertukaran gas antara organism dan lingkungannya
terjadi karena proses difusi. Semua bagian tumbuhan seperti batang, daun, dan akar
dapat melakukan proses difusi.
2.
Makhluk Hidup Memerlukan Makanan dan Air
Tumbuhan juga memerlukan makanan dan air hanya
bentuk dan prosesnya yang berbeda. Hewan memakan makanan dalam bentuk sudah
menjadi bahan makanan, kemudian diolah di dalam tubuhnya menjadi zat-zat
makanan (protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral). Sedangkan tumbuhan
mengambil makanan dari lingkungan berupa
unsur-unsur dan mineral yang belum berupa makanan. Kemudian, melalui proses
fotosintesis disusun menjadi makanan. Makanan diambil hewan dari lingkungannya
dalam berbentuk padat atau cair, sedangkan tumbuhan dalam bentuk cair dan gas.
Makanan diperlukan oleh makhluk hidup untuk sumber
tenaga, untuk tumbuh kembang, dan mengganti sel-sel yang rusak. Sedangkan air
diperlukan untuk keseimbangan tubuh, pelarut beberapa zat, vitamin, dan
mineral. Makanan diubah menjadi zat-zat yang diperlukan tubuh setelah malalui
proses biologi dan kimiawi. Sebagian zat makanan tersebut kemudian melalui
proses pembakaran diubah menjadi energy. Untuk proses ini diperlukan oksigen
yang di dapat dari proses pernapasan.
3.
Makhluk Hidup dapat Tumbuh Kembang
Tumbuh merupakan suatu proses bertambah besarnya
ukuran makhluk dan penambahan ukuran ini tidak kembali kepada ukuran semula.
Sedangkan kembang merupakan kata dasar dari berkembang. Yaitu proses pencapaian
kedewasaan, mulai dari bentuk atau keadaaan yang sederhana, seperti biji ke
bentuk atau keadaan yang makin kompleks, misalnya pohon. Penambahan ukuran dan
pencapaian kedewasaan ini terjadi karena adanya proses pembentukan jaringan
baru yang diawali oleh penambahan jumlah, ukuran, dan fungsi dari sel.
Makhluk hidup tumbuh dan kembang karena adanya
suplai makanan ke dalam tubuh yang secara kimia berbeda dengan dirinya.
4.
Makhluk Hidup Berkembang Biak
Pemilikan kemampuan untuk berkembang biak merupakan
suatu gejala dasar yang membedakan antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup.
Manusia, kucing, ular, dan serangga mempunyai anak dan anak-anaknya ini
berkembang menjadi dewasa. Pohon menghasilkan biji dan akhirnya biji ini
menjadi pohon kembali. Makhluk tak hidup tidak dapat menunjukkan gejala ini.
5.
Makhluk Hidup Menerima dan Memberikan
Tanggapan terhadap Rangsang (Iritabilitas)
Hal terakhir yang membedakan makhluk hidup dari
makhluk tak hidup adalah kemampuan menerima dan memberikan tanggapan terhadap
rangsang. Dengan istilah ini, tidak berarti manusia, gajah, atau pohon mudah
terangsang, yang kita maksudkan mereka memberi tanggapan (respons) terhadap
perubahan dalam lingkungannya.
Tanggapan makhluk hidup terhadap rangsang umumnya
diperlihatkan dalam bentuk gerak. Gerak tumbuh, gerak sebagian tubuh ataupun
gerak berpindah tempat. Sebagian makhluk tak hidup, ada juga yang secara
sepintas kita menganggapnya dapat bergerak, misalnya motor, mobil, sepeda atau air
sungai. Sebenarnya, benda-benda tersebut tidak dapat bergerak jika tidak ada
gaya yang menggerakkannya.
B.
Perbedaan
serta Persamaan Tumbuhan dan Hewan
Berikut
ini adalah tabel persamaan dan perbedaan tumbuhan dan hewan
No.
|
Persamaan
|
Perbedaan
|
|
Tumbuhan
|
Hewan
|
||
1.
|
Sama-sama
melakukan proses pernapasan
|
·
Tidak memiliki alat pernapasan khusus
·
Mengambil dan mengeluarkan gas secara pasif
|
·
Umumnya memiliki alat pernapasan khusus
·
Mengambil dan mengeluarkan gas secara aktif
|
2
|
Sama-sama
memerlukan makanan dan air
|
·
Dapat menyusun makanan sendiri, dari zat-zat
sederhana yang ada di lingkungannya
·
Makanan diambil dalam bentuk gas dan cair
|
·
Makan makhluk hidup lain
·
Makanan diambil dalam bentuk padat dan cair
|
3.
|
Sama-sama
dapat tumbuh kembang
|
·
Tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada
daerah tumbuh tertentu
·
Bentuk tubuh menyebar dan bercabang, jumlah bagian
tubuh tak tentu
|
·
Tumbuh kembang terjadi pada masa tertentu serempak
pada seluruh bagian tubuh
·
Bentuk tubuh tertentu, jumlah, jumlah bagian tubuh
tertentu
|
4.
|
Sama-sama
dapat melakukan perkembangbiakan, secara kawin atau tak kawin
|
·
Pembuahan terjadi di dalam alat perkembangbiakan
betina
·
Umumnya jumlah anak banyak, tidak dipelihara oleh
induk
|
·
Pembuahan dapat terjadi di dalam tubuh, misalnya pada kucing dan dapat
pula terjadi di luar tubuh, misalnya ikan
·
Umumnya jumlah anak terbatas, dipelihara dan
dilindungi
|
5.
|
Sama-sama
menerima dan memberikan tanggapan terhadap rangsang
|
·
Reaksi terhadap rangsang lambat, terbatas dan
lebih pasif
·
Umumnya menetap atau bergerak sebagian tubuh
|
·
Reaksi terhadap rangsang cepat simultan dan aktif
·
Dapat berpindah tempat
|
Tabel 1.1
C.
Keanekaragaman
Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu satuan lingkungan, yang
terdiri dari unsur-unsur pokok biotik, yaitu jenis-jenis makhluk hidup, serta
unsur abiotik, yaitu faktor-faktor fisik (iklim, air, tanah) dan kimia
(keasaman,salinitas) yang saling berinteraksi satu sama lainnya. Gatra yang
dapat kita gunakan sebagai ciri keseluruhan ekosistem adalah energitika (taraf
trofi atau makanan, yaitu produsen, konsumen, dan redusen), pendauran hara
(peran pelaksana taraf trofi) dan produktivitas (hasil keseluruhan sistem).
Jika dilihat dari komponen biotanya, jenis yang
dapat hidup dalam ekosistem, ditentukan oleh hubungannya dengan jenis lain yang
tinggal dalam ekosistem tersebut. Selain itu, keberadaanya ditentukan pula oleh
lingkungan fisik dan kimia di sekitarnya. Dengan demikian, interaksi
antarorganisme ditentukan oleh keseluruhan jenis, faktor-faktor fisik dan kimia
yang menyusun ekosistem itu.
Karena ekosistem terdiri atas perpaduan berbagai
jenis, dengan berbagai macam kombinasi lingkungan fisik dan kimia yang beraneka
ragam maka jika susunan komponen jenis dan susunan faktor fisik serta kimianya
berbeda, ekosistem yang dihasilkan pun akan berbeda pula. Perbedaan ini juga
akan terlihat pada gatra pencirian ekosistem, yaitu perbedaan genetika,
pendauran hara, dan produktivitasnya.
Dari kenyataan ini memberikan kejelasan kepada kita adanya
keanekaragaman ekosistem karena tidak mungkin semua ekosistem yang ada tersusun
dari organism yang sama dengan unsure lingkungan fisik dan kimia yang sama
pula.
Dua ekosistem yang berbeda akan meliliki kombinasi
komponen biotik dan abiotik yang berbeda pula.
Gambar 1.1
D.
Keanekaragaman
Jenis
Jenis (spesies) merupakan suatu satuan organism yang
dapat dikenal dari bentuk atau penampilannya dan terdiri atas pengelompokkan
populasi atau gabungan individu yang mampu kawin sesamanya secara bebas (tetapi
tidak dapat melakukannya dengan jenis yang lain), untuk menghasilkan keturunan
yang menyerupai tetuanya.
Jenis itu terbentuk oleh kesesuaian kandungan
genetic yang mengatur sifat-sifat kebakaan dengan lingkungan tempat hidupnya.
Lingkungan tempat hidup jenis itu beraneka ragam, jenis yang dihasilkan pasti
akan beranekaragam pula. Proses terjadinya jenis pada umumnya berlangsung
secara perlahan-lahan dan dapat memakan waktu ribuan tahun, melalui perubahan
penyesuaian atau evolusi jenis lainnyang sudah ada sebelumnya.
Kini di dunia terdapat sekitar 325.000 jenis tumbuhan,
1.6.000.000 jenis hewan dan 160.000 jenis jasad renik. Masing-masing jenis ini
merupakan keseutuhan yang terpisah dan memiliki karakter serta kekhasan
sendiri-sendiri, baik sifat dalam maupun sifat luarnya (seperti daya berbiak,
ketahanan terhadap penyakit, daya saing, kemampuan berpencar, ukuran tubuh, dan
unsure individu)
1)
Kekayaan Jenis Makhluk Hidup di
Indonesia
Tabel 1.2
Rekapitulasi
Taksiran Jumlah, Jenis, dan Kelompok Utama Makhluk
Dunia
|
Divisi/Filum
|
Nama
Umum
|
Seluruh
Dunia
|
Indonesia
|
Monera
Fungi
Plantae
|
Bacteria &
Cyanophyceae
Myco & Eumycota
Algae
|
Bakteri &
ganggang
Biru
Jamur
Ganggang
|
2700
100.000
21.000
16.000
|
300
12.000
1.800
1.500
|
Animalia
|
Bryophyta
Pteridophyta
Spermatophyte
Protozoa
Metazoan rendah
Asoelomata
Vermes
Arthropoda
Mollusca
Vertebrata:
-
Pisces
-
Amphibia
-
Reptilia
-
Aves
-
Mamalia
|
Lumul
Paku-pakuan
Tumbuhan biji
Protozoa
Aselomata
Cacing
Serangga
Keong
Ikan
Amfibi
Reptil
Burung
Hewan menyusui
|
13.000
300.000
30.000
10.000
10.000
23.000
1.250.000
50.000
20.000
6.000
8.000
8.900
4.000
|
1250
26.000
5000
1.500
1.000
2.500
250.000
6.000
2.500
1.000
2.000
1.300
800
|
2)
Keanekaragaman Mikrobiota Indonesia
Berdasarkan data yang terpencar-pencar dan berpegang
pada pola yang diperlihatkan kelompok makhluk lain yang sudah tersusun jumlah
jenisnya maka dapat diduga mikrobiota yang berasosiasi bersama makhluk lainnya
dalam ekosistem di sekitar kita melebihi 10% dari mikrobiota yang diperkirakan
ada di dunia.
Berpegang pada hipotesis tersebut maka dunia monera (mikroba
yang tidak memiliki inti sel sejati atau prokariota, seperti bakteri dan
ganggang biru) di Indonesia diperhitungkan diwakili oleh sekitar 300 jenis.
Contoh kelompok ini diantaranya jenis bakteri pembusuk (misalnya jenis yang
menyebabkan terjadinya fermentasi terasi ataupun yang membasikan makanan),
bakteri Rhizobium yang mampu menambat
nitrogen bebas, bakteri Pseudomonas
cocovenans yang menyebabkan keracunan mematikan bila mengontaminasi tempe
bongkrek, bakteri Escherichia coli yang
mencemari air, dan ganggang Anabaena
azollae dimanipulasi untuk dimanfaatkan sebagai pupuk hijau karena
kemampuannya memfiksasi nitrogen bebas bila bersimbiosis dengan tumbuhan paku
air (Azolla piñata).
Mikrobiota yang tergolong dunia tumbuhan (plantae)
diwakili oleh kelompok ganggang (algae) dan lumut (Bryophyta). Menurut dugaan
jumlah jenis ganggang meliputi ganggang hijau/Chlorophyta, ganggang
kemasan/Chrysophyta, ganggang pirang-coklat/Phaeophyta, dan ganggang
merah/Rhodophyta, yang ditemukan di Negara kita ada 1.800 jenis.
Gambar
1.2
3)
Keanekaragaman Tumbuhan Berpumbuluh
Indonesia
Flora negara kita sangat kaya, diperkirakan 1.250
jenis paku-pakuan dan 25.000 tumbuhan berbunga, hidup di tanah persada ini.
Suku terbesar adalah angrek-angrekan yang diperkirakan mempunyai 5000 jenis.
Kekayaan flora yang besar ini antara lain merupakan akibat dari struktur
vegetasi yang kompleks. Pohon-pohon tinggi sebagai kerangka, menciptakan
lingkungan yang memungkinkan bagi berbagai jenis tumbuhan lain dari lumut
sampai pohon kecil untuk tumbuh berlindung di bawahnya.
Keanekaragaman ini memang dapat disimpulkan dari
besarnya jumlah makhluk yang kita miliki, misalnya tumbuhan meranti-merantian
(Dipterocarpaccae), sekitar 70% dari jenis yang ada di dunia terdapat di Negara
kita sehingga tidak heran kalau badan internasional seperti IBPGR
(International Board for Plant Genetic Resources) berulang kali mensponsori
ekspedisi Internasional untuk mengeksplorasi dan mengumpulkan plasma nutfah
kerabat liar tanaman budidaya Indonesia.
kekayaan jenis kawasan Indonesia dalam skala local
dapat diartikan sebagai jumlah jenis yang besar terdapat dalam luasan kecil.
Bukti ini dapat dilihat dari pencacahan pohon yang dilakukan di Wanariset
(Kalimantan Timur), dalam 1,5 ha ternyata dapat ditemukan 239 jenis tumbuhan
berkayu, ini merupakan bukti bahwa hutan Indonesia merupakan hutan terkaya di
dunia (Sastrapraja, et. Al.,1989)
jika berbicara masalah tanaman budidaya, kita
memiliki banyak sekali jenis tanaman budidaya, seperti coklat, cengkeh, karet,
durian, rambutan, mangga, kesemek, duku, pisitan, vanili, asam, jeruk, salak,
pisang, jambu, buncis, kol, padi, sawi, jangung, kacang tanah, kacang kedelai,
kacang bogor, kacang panjang, bayam dan kangkung.
Untuk bambu-bambuan, kita memiliki tidak kurang dari
125 jenis bamboo, seperti bamboo tali, bamboo pringgondani, bamboo betung,
bamboo surat, bamboo gombong, bamboo haur, dan bamboo tamiang.
Untuk tumbuhan kayu-kayuan yang memiliki ekonomi
tinggi, kita memiliki tidak kurang dari 1000 jenis kayu, seperti kayu meranti,
kamper, mahoni, albasia, pinus, salam, jati, ulin, johar, dan subsi.
Gambar
1.3
4)
Keanekaragaman Hewan di Indonesia
Kekayaan fauna Negara kita, tercermin dari berbagai
segi. Dari jumlahnya saja, diperkirakan 300.000 jenis atau sekitar 15% fauna
dunia terdapat di Negara kita yang hanya memiliki kawasan 2% saja dari luas
dunia.
Dengan posisi yang menguntungkan itu, baik dari segi
kuantitas dan kualitas menunjukkan tingkat yang tinggi. Dari segi kualitas
dapat ditunjukkan, fauna yang terdapat di negeri ini mencakup baik kelompok
modern, seperti burung dan mamalia masa kini, misalnya gagak dan orang utan
maupun kelompok-kelompok primitive seperti binatang berkantung, misalnya kuskus
dan mamalia bertelur, misalnya nokdiak serta primate primitif, seperti kukang.
Selain itu banyak kelompok yang hanya terdapat endemic di negara kita saja,
misalnya burung cendrawasih, anoa, dan babi rusa. Ada juga kelompok lain yang
merupakan populasi tersisa, seperti biawak, komodo, dan badak jawa, serta jenis
yang merupakan pendamping jenis kerabat yang terdapat di bagian dunia lain,
misalnya tapir dan buaya yang jenis kerabatnya terdapat di Amerika bagian
Selatan.
Dari segi praktis tentu banyak pula kekayaan
keanekaragaman fauna Indonesia yang mencakup tidak kurang dari 300.000 jenis.
Keanekaragaman hewan di Indonesia juga terlihat dari persebaran geografi dan
ekologinya. Di sebelah barat garis Walllace, fauna Indonesia mendapat pengaruh
dari fauna Asia. Untuk hewan bertulang belakang, banyak jenis besar yang
terdapata di Asia daratan juga terdapat di negeri kita ini, misalnya, harimau,
gajah, dan badak. Di dunia terdapat lima jenis badak yang kini masih
tertinggal, dua diataranya terdapat di Indonesia. Gajah yang masih hidup ada
dua jenis, satu diantaranya ada di Inonesia. Sapi liar yang diperkirakan
terdiri atas 4 jenis di Asia Tenggara, satu jenis terdapat di Indonesia. Kerbau
dan harimau yang berasal dari India, terdapat pula di Indonesia. Di Kalimantan
Timur terdapat mamalia air tawar (pesut Mahakam) merupakan jenis yang tidak
umum terdapat di Asia Tenggara.
Burung, reptil, amfibi, dan ikan juga menunjukkan
tingginya keanekaragaman dan kekhasan daerah atau pulau yang dihuninya. Di
dunia terdapat 8.900 jenis burung, 1.300 jenis diantaranya terdapat di
Indonesia. Salah satu jenis kakaktua termahal di dunia (kakaktua raja), berasal
dari Indonesia.
Negara kita juga memiliki jenis reptil yang unik dan
menarik. Biawak komodo, jenis biawak terbesar dan tertua yang masih hidup
terdapat di pulau Komodo dan sekitarnya. Adanya kelompok cicak rumah yang
terbesar ukurannya, yaitu tokek yang tidak terlalu umum ditemukan di bagian
dunia lain.
Ikan Indonesia sudah dikenal di dunia. Tongkol,
tenggiri, bandeng, bawal, kakap, baronang, dan masih banyak lagi jenis ikan
laut yang sudah lama menjadi komoditi ekspor
dan banyak dicari oleh pengusaha ikan. Dari kelompok ikan air tawar
dapat diungkap di wilayah Indonesia Barat terdapat lebih dari 500 jenis dan
banyak diantaranya tergolong buas (lele-lelean). Sementara di wilayah Indonesia
Timur tercatat sekitar 100 jenis ikan air tawar.
Dari dunia serangga kita mengenal diantaranya ulat
sutra, lebah madu dan kutu lak. Kita perlu mengingat terdapat ratusan jenis
kupu-kupu yang indah yang menunjukkan kekuatan Indonesia bagian Timur.
E.
Keanekaragaman
Genetik
Ayam merupakan contoh dari satu jenis hewan, yakni
jenis ayam. Ternyata dari jenis yang sama ini masih kita temukan banyak
keragaman, baik dalam bentuk, penampilan, maupun sifatnya. Anda mengenal yang
dinamakan ayam Bangkok, ayam pelung, ayam buras, ayam hutan, ayam bekisar, ayam
kinantan, ayam katai, ayam lampung, ayam cemara, ayam broiler, ayam cemani,
ayam nunukan, dan ayam yang lainnya. Keanekaragaman ini disebut keanekaragaman
genetik.
Setiap jenis, umumnya terdiri atas beberapa populasi
yang tersusun dari sekumpulan individu yang banyak sekali jumlahnya. Seluruh
individu suatu jenis itu memiliki kerangka dasar komponen genetik yang sama.
Akan tetapi, setiap kerangka dasar tadi tersusun oleh ribuan faktor pengatur
kebakaan. Faktor inilah yang menentukan apakah suatu bibit jagung itu berbiji
putih, kuning, merah, ungu, atau lainnya. Atau apakah seekor ayam itu akan
berbulu hitam, coklat, putih, abu-abu, atau totol. Untuk setiap sifat yang
nampak tadi atau ayng tidak jelas terlihat, akan ada satu faktor pengaturnya
yang disebut gen.
Walaupun masing-masing individu itu memiliki susunan
genetic yang berbeda, di dalam tingkat jenisnya akan terdapat pengelompokkan
yang memungkinkan adanya kisaran kesamaan dalam taraf tertentu, membentuk
lungkang (pool) individu yang mempunyai kesamaan dalam kisaran lingkungan itu.
Gambar
1.4
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Makhluk hidup merupakan
benda hidup yang mempunyai ciri khas yang membedakan dengan makhluk tak hidup.
Ciri-ciri makhluk hidup yang membedakan dengan benda tak hidup antara lain;
bernapas, bergerak, menerima dan menanggapi rangsang, berkembang biak, tumbuh
dan berkembang, memerlukan makan dan mengeluarkan zat sisa.
Makhluk hidup di dunia
ini sangat beraneka ragam. Keanekaragaman makhluk hidup menjadikan para ilmuan
membuat suatu sistem yang dinamakan klasifikasi. Tujuan dari klasifikasi adalah
mempermudah para ilmuan untuk mempelajari makhluk hidup sesuai dengan persamaan
yang ada pada makhluk hidup. Para ahli taksonomi modern mengklasifikasikan
semua makhluk hidup menjadi enam kingdom yang meliputi, Archaebacteria,
Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
Keanekaragaman pada
makhluk hidup dibagi menjadi: keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman jenis,
dan keanekargaman genetika.
B.
Saran
Mengharapkan
setiap mahasiswa Program Studi
Pendidikan Sekolah Dasar pada khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya,
selalu berusaha menambah wawasannya tentang Ilmu Pengetahuan Alam, agar dapat
menjadi generasi penerus yang memajukan bangsa dan negara dengan tetap
mengahargai alam, serta lebih bijak memanfaatkan Sumber Daya Alam.
Terlebih lagi, kita
sebagai calon pendidik diharapkan dapat mengajarkan kepada peserta didik kita
tentang keanekaragaman makhluk hidup agar mereka lebih peduli terhadap makhluk
hidup yang ada di alam semesta ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Sumardi, Yosaphat, dkk.
2009. Konsep Dasar IPA Edisi 1. Jakarta: Universitas Terbuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar