MAKALAH
KONSEP
PENDIDIKAN SENI DI SD
TENTANG
“Fungsi
Pendidikan Seni di SD”
Disusun
Oleh:
Adi
Darma Surya (17101080)
Hera Susilawati
(17101014)
Asmiwati(17101083)
Dosen
Pembimbing:
Winda
Febrianti Sari, M.Pd
PRODI PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
STKIP NASIONAL PADANG PARIAMAN
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapakan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga
dapat menyelusaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk dan isinya yang mungkin
sangat sederhana.
Makalah ini berisikan tentang fungsi seni
di sekolah dasar yaitu sebagai media ekspresi diri, media komunikasi, media
bermain dan media pengembangan bakat. Semoga makalah ini dapat dipergunakan dan
bermanfaat bagi para pembaca.
Makalah ini penulis akui masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis harapkan pembaca untuk memberikan saran dan
kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Padang
Pariaman, 2 Oktober 2017
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar……….….…………………………………………………………………...……i
Daftar
Isi…………………………………………………………………………………….…….ii
BAB
1 PENDAHULUAN……………………………………………….……………………….1
1. Latar
Belakang……………………………………………………………………….……1
2. Rumusan
Masalah…………………………………………………………………….…...1
3. Tujuan
Penulisan…………………………………………………………………….…….1
BAB
2 PEMBAHASAN…………………………………………………………………….……2
A. Fungsi
Pendidikan Seni di Sekolah Dasar…………………………………………….…..2
1.
Fungsi Seni Sebagai Media Ekspresi
Diri………………………………………..2
2.
Fungsi Seni Sebagai Media
Komunikasi…………………………..…...………...3
3. Seni
Sebagai Media Pembinaan Kreativitas……………………………………...4
4.
Seni
Sebagai Model Pelatihan Pengembangan Hobi dan Bakat……………....…5
BAB
3 PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………7
B. Saran……………………………………………………………………………….….7
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………….8
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya dan
bersifat indah, bagi siswa sekolah dasar sangatlah penting. Pendidikan seni meliputi
semua bentuk kegiatan tentang aktivitas fisik dan nonfisik yang tertuang dalam
kegiatan berekspresi, bereksplorasi, berkreasi dan berapresiasi melalui bahasa
rupa, bunyi, gerak dan peran.
Melalui pendidikan seni anak dilatih untuk memperoleh
keterampilan dan pengalaman mencipta yang disesuaikan dengan lingkungan alam dan
budaya setempat serta untuk memahami, menganalisis, dan menghargai karya seni.
Tegasnya pendidikan seni di sekolah dapat menjadi media yang efektif dalam
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, kreativitas, dan sensitivitas anak.
2.
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1.
Apa saja fungsi
pendidikan seni?
2.
Bagaimanakah fungsi
seni sebagai media ekspresi?
3.
Bagaimanakah
fungsi seni sebagai media komunikasi?
4.
Bagaimanakah
fungsi seni sebagai pembinaan kreativitas?
5.
Bagaimanakah
fungsi seni sebagai pengembangan hobi dan bakat?
3.
Tujuan Penulisan
Sesuai
dengan perumusan masalah diatas, penulisan makalah ini dimaksudkan untuk :
1.
Mengetahui fungsi pendidikan seni secara garis besar.
2.
Mengetahui fungsi seni sebagai media ekspresi.
3.
Mengetahui fungsi seni sebagai media komunikasi.
4.
Mengetahui fungsi seni sebagai pembinaan kreativitas.
5.
Mengetahui fungsi seni sebagai pengembangan hobi dan bakat.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Fungsi
Pendidikan Seni di Sekolah Dasar
Seni
sebagai bagian dari alat pendidikan memiliki fungsi yang berarti bagi
perkembangan anak didik, di antaranya pendidikan seni sebagai media ekspresi,
sebagai media komunikasi, dan sebagai media pengembangan hobi dan bakat.
Berikut ini adalah penjelasannya.
1.
Seni Sebagai
Media Ekspresi Diri
Pembahasan seni sebagai media ekspresi telah banyak diungkapkan oleh
John Dewey: art as media expression.
Dalam pandangannya dijelaskan bahwa secara harfiahnya, manusia itu selalu
mengungkapkan angan-angan dan pikirannya, perasaan dalam berbagai hal sebagai
pernyataan, komunikasi maupun ungkapan segala macam kebutuhannya. Oleh
karenanya, manusia membutuhkan media atau alat menyalurkan ungkapan tersebut.
Apalagi, anak kecil hingga dia berusia sekolah dasar, ungkapan perasaan
merupakan suatu perbuatan yang sangat diharapkan bagi para orang tua sehingga
kebutuhan anak dapat diketahui. Anak kadang sulit menyampaikan isi perasaan
karena kemampuan berbahasa anak masih terbatas, maka melalui berbagai medium
anak mencoba mengungkapkan. Pada kesempatan ini pendidikan adalah usaha untuk
memfasilitasi anak untuk mengungkapkannya.
Contoh tadi
mengungkapkan bahwa ungkapan atau luapan emosi anak adalah perbuatan yang
naluriah, sehubungan bahasa dan media anak untuk mengungkapkan perasaan dan
pikiran yang sedang sesak oleh beberapa hal, akhirnya media yang digunakan
adalah menangis. Barangkali dengan menangis yang lama anak akan merasa lega
atau dengan mengamuk membanting barang dan mainannya menjadi reda. Itulah cara berekspresi
anak terhadap keinginan yang sulit diungkapkan.
Dari
beberapa media ungkap, maka seni dapat digunakan sebagai wahana atau cara
mengungkapkan segala kesusahan dan kemauan anak. Mereka kadang menyanyi tanpa
ada irama dan nada yang pas menurut ukuran orang dewasa, atau menggambar sesuka
hati disertai dengan perilaku mengamuk diatas kertas, atau kadang anak
menirukan gerakan ibu yang sedang memarahi kakaknya. Itu semua adalah usaha
anak untuk membebaskan dari sesaknya pikirian dan perasaan. Usaha ini kadang
tidak dimengerti oleh orang tua, tiba-tiba orang tua melarangnya untuk menari
da dikatakan anak gila, menari sendiri. Demikian pula dengan berpura-pura
membawa tongkat sapu anak menirukan penyanyi di layar televisi. Ini semua merupakan ungkapan anak akan ide dan
gagasan yang tidak dapat diutarakan kepada orang lain. Barangkali anak sulit
menyusun kalimat agar jangan sampai menusuk perasaan hati orang lain, atau anak
yang teramat jengkel ide dan gagasan tidak dapat diterima oleh orang tuanya atau
malah permintaan anak yang tidak pernah terpenuhi lahirlah cara baru
mengungkapkannya.
Pada
kesempatan ini pendidikan seni melatih anak mengungkap isi hati dan pikiran
yang sulit diungkapkan melalui kata-kata. Seni memberikan kesempatan ide dan
pikiran diungkapkan melalui gerakan sehingga berujud tarian, demikian pula seni
memberikan kesempatan mengungkapkan yang dirasakan, gagasan, dan pikiran anak
melalui rangkaian nada dan suara atau mewujudkannya dalam bentuk gambar.
Pelatihan seni sebagai media ekspresi diwujudkan dalam bentuk pelatihan
komposisi, nada, suara, ritme, bentuk yang dapat dimengerti orang lain serta
gerakan yang membuat orang dewasa terkagum melihatnnya. Atau, kadangkala seni
melatih anak untuk mampu mengutarakan segala sesuatunya tanpa wujud seperti
seorang anak yang mengangis atanpa ide mereka membanting alat-alat permainan.
2.
Seni Sebagai
Media Komunikasi
Dari contoh
diatas sebenarnya anak membutuhkan media untuk menuangkan pikiran dan perasaan.
Titik bijak untuk mengatasi persoalan anak adalah mengajarkan anak mampu
mengutarakan pendapat. Jika uraian di atas dijelaskan bahwa anak diberikan
media untuk mengungkapkan secara nyata sehingga terwujud karya seni. Maka sisi
lain yang juga harus menjadi titik perhatian adalah cara mengungkapkannya. Cara
pengungkapan ini bertumpu pada komunikasi. Komunikasi adalah usaha anak untuk
mampu mengutarakan pendapat dengan jelas, teratur, dan mudah dipahami orang
lain. Jika anak telah menemukan media ekspresi yang cocok, kini saatnya ide dan
perasaan itu diungkapkan secara teratur, atau dikomunikasikan dengan teratur.
Melalui
pembelajaran bahasa dan pendidikan seni anak dilatih mengatur segala pikiran
dalam tahapan-tahapan tertentu sehingga apa yang akan diutarakan jelas. Bahasa
akan dilakukan pelatihan menyusun kalimat, kata serta tekanan yang menjadikan
keinginan anak diketahui orang lain.
Demikian pula dengan seni, anak akan dilatih lewat medium suara, gerak dan
bentuk yang dapat melengkapi ungkapan bahasa tadi. Melalui gambar misalnya,
anak akan mampu menerangkan peta dan geografi suatu daerah demikian pula lewat
nada dan suara yang indah anak akan mampu memberikan gambaran tentang alam yang
indah pula.
Dengan
demikian pendidikan seni sebenarnya adalah pelatihan berkomunikasi lewat karya
seni. Melalui seni anak dilatih menyusun keindahan kata-kata dengan halus
budinya, dilatih berprilaku sopan ketika akan menjawab pertanyaan, demikian
pula akan memberikan kesan yang senang, damai, indah dan menarik. Karena,
pendidikan seni melatih ungkapan komunikasi dengan dikemas dalam tampilan yang
menarik, indah, dan menyenangkan orang lain.
Manfaat
yang besar dengan belajar seni adalah seni mengajarkan pemahaman tentang
komunikasi visual . sangat penting untuk memahamkan murid perihal keterkaitan
antara materi pelajaran, susunan objek, maupun arti dari karya yang telah
diciptakan sendiri. Karya-karya tersebut sebagai ungkapan diri maupun sebagai
refleksi dari dirinyadalam kehidupan bermasyarakat. Apalagi pengetahuan yang
berada pada kelas-kelas awal, dimana pikiran dan perasaan anak masih menyatu,
kelihatannya saling mempengaruhi, sehingga sulit membedakan bentuk-bentuk yang
diciptakan. Sebagai contoh: ketika seorang anak menari sendirian ketika
mendengarkan lagu tampak bahwa refleksi terhadap irama menyentuh kepada rasa
gerak dan lambat laun ketika ambang sadar berubah menuju kesadaran penuh
gerakan tersebut diulang dan ditata sebagai karya tari.
Namun,
orang dewasa belum melihat proses perkembangan gerak sebagai dasar perilaku
anak dikemudian hari. Rasa indah yang muncul dari sentuhan irama dan nada tadi
diisi dengan syair yang dibuat sendiri, jadilah pikiran anak muncul dan menyatu
dalam rasa ekspresi seni gerak dan lagu.
3.
Seni Sebagai
Media Pembinaan Kreativitas
Seorang
tokoh pendidikan yang banyak mengemukakan peranan seni dalam pendidikan adalah
Herbert Read (1959), dalam pendapatnya dikatakan bahwa art is most simply and most usually defined as attempt to create a
pleasing form. Pendapat ini memberikan inspirasi dalam pelaksanaan
pendidikan. Pada umumnya seni memberikan
andil dalam pendidikan anak dalam meningkatkan kreativitas. Kreativitas dapat
diartikan sebagai kiat seseorang untuk mempertahankan hidup melalui usaha yang
ulet, tekun dan inovasi sehingga tidak kekurangan akal dalam menghadapi
kesulitan dan tantangan hidup. Perliaku ini sangat banyak dimiliki oleh
pendidikan seni. Pada dasarnya pendidikan seni adalah pendidikan kreatif, yaitu
pendidikan untuk memberikan kesempatan pada anak untuk berkembang sesuai dengan
naluri dalam memecahkan permasalahan
yang dihadapi sehari-hari secara mandiri.
Pendidikan
kreatif dalam pendidikan seni dilatihkan melalui 3 (tiga) medium: gerak yang
dilatihkan melalui pembelajaran seni tari, suara yang dilatihkan melalui
pembelajaran seni suara, dan kreativitas mencipta bentuk sebagai inbond activity melalui pembelajaran
seni rupa.
Pelatihan
kreativitas anak melalui pendidikan seni dicapai dengan :
1.
Kemampuan
perceptual yang meliputi kepekaan inderawi terhadap rupa, bunyi, gerak dan
perpaduannya serta karya kerajinan dan teknologi.
2.
Pengetahuan yang
meliputi pemahaman, analisis, dan evaluasi.
3.
Apresiasi yang
meliputi kepekaan rasa, estetika, kesesuaian fungsi bentuk, artistic serta
memiliki sikap menghargai dan menghayati.
4. Produksi mencakup kreativitas dalam berkarya dan
berimajinasi.
Dari
uraian diatas dapat ditarik suatu makna, bahwa pendidikan kreativitas pada
dasarnya adalah pendidikan untuk melatih berfikir global dan komprehensif.
4. Seni
Sebagai Model Pelatihan Pengembangan Hobi dan Bakat
Salah satu tugas pendidikan seni adalah
mengenali potensi yang ada. Potensi anak secara kodrati mempunyai sifat berbeda
di antaranya , seperti dikatakan dalam modul sebelumnya: bahwa sebanyak 100
orang anak yang belajar seni, maka hasil karya mereka mempunyai 100 sifat.
Sebab, setiap anak mempunyai corak, karakter dan penampilan yang berbeda-beda.
Bertolak dari potensi yang berbeda
tersebut, maka di antara beberapa orang anak lebih mudah menerima rangsangan
seni ketika proses apresiasi seni berjalan. Ketika seorang siswa diajak
berjalan-jalan dalam rangka berdharmawisata, salah seorang diantarnya cepat
menerima keterangan tentang karakteristik pohon yang ada di lingkungan hutan
tersebut. Bahkan anak tersebut kemudian dengan tidak sengaja mampu menyusun
lirik sebuah lagu yang berisi tentang kehebatan dan kelebihan hutan yang
dikunjungi. Anak kadangkala menyanyikan lirik tersebut seraya mengiringinya
dengan instrument batu yang dipukulkan ke batu lain. Tentu saja batu yang
dipilih adalah batu yang dapat mewakili nada yang diinginkan. Mereka
menjajarkan batu-batu temuan tersebut kemudian diketuknya satu persatu untuk
mengiringi lirik lagu yang diciptakannya.
Seorang anak yang cepat dan tepat
menginterpretasi alam kemudian diekspresikan lewat nada dan irama, atau irama
dengan geraknya serta bentuk-bentuk visual yang diharapkan menjadi symbol ide
penciptaanya, anak tersebut dikatakan mempunyai bakat. Jadi bakat berkesenian
adalah kepekaan rasa seseorang terhadap sentuhan seni dan mudah mengekspresikan
sesuai dengan tahapan kontrak tugas guru yang diberikan kepada siswa. Ekspresi
siswa tersebut mudah dipahami bentuk, warna, serta cara mengungkapkannya. Dari
sisi hasil makna anak yang berbakat seni adalah anak yang mampu menanggapi
karya seni orang lain serta mampu mensistematikan sesuai dengan rancangannya,
ransangan tersebut dapat berupa suara, gerakan, dan bentuk.
Dari skema tersebut menunjukkan terdapat
tiga tipe anak yang mempunyai kemampuan memahami seni: anak yang mempunyai
bakat adalah anak yang cepat menerima tanggapan seni serta mengungkapkannya
dalam bentuk produksi seni, pengetahuan seni serta apresiasi seni. Sedangkan
anak yang berbakat sedikit adalah anak yang mempunyai pemahaman seni dan dapat
mengutarakannya walaupun kuantitasnya rendah dibandingkan dengan tipe diatas.
Anak yang mempunyai apresiasi tinggi,
namun pemahaman tentang wujud , irama, serta komposisi (pengetahuan seni) belum
sepenuhnya tampak dalam bentuk produksi karya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan seni berfungsi diantaranya
sebagai media ekspresi, sebagai media komunikasi , dan sebagai media pembinaan
kreativitas, serta sebagai media pengembangan bakat dan hobi.
Dengan seni akan melatih anak mengungkap
isi hati dan pikiran mereka yang sulit diungkapkan melalui kata-kata. Seni
memberikan kesempatan ide dan pikiran yang diungkapkan melalui gerakan sehingga
akan berwujud tarian yang sedemikian rupa. Ataupun memberikan kesempatan
mengungkapkan apa yang dirasakan, gagasan dan pikiran anak melalui beberapa rangkaian
nada dan suara atau bisa
jadi dalam bentuk gambar.
Melalui
pendidikan seni memberikan kesempatan kepada anak untuk berkembang sesuai
dengan naluri dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari melalui 3
medium, yakni gerak yang diajakarakn melalui tari, suara yang diajarkan melalui
musik, dan kreatifitas dalam pembelajaean seni.
B. Saran
Seni
memiliki peran yang penting dalam pendidikan. Karena seni memiliki peranan
dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan
kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas
kecerdasan intrapersonal, interpersonal, naturalis serta kecerdasan
kreativitas, kecerdasan spiritual dan moral, dan kecerdasan emosional.
DAFTAR PUSTAKA
Pamadhi, Hajar. 2009. Pendidikan Seni di
SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Contact: 0751-4856101
Silahkan singgah di Toko Online Kami "Nona Cake Pariaman", Download aplikasinya di Google Play!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar